SELAMAT DATANG DI Blog : TK/TPA AN-NAHL BUMI PERMATA SUDIANG 2 MAKASSAR......yang masih dalam tahap perancangan.....terima kasih atas kunjungan anda.........Assalamu Alaikum

BANNER

Minggu, 08 Februari 2015

SIKAP YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN OLEH ORANG TUA

Merasa kesal pada anak-anak adalah hal yang lumrah selama orang tua tidak berlebihan. Namun ada kalanya orang tua kehilangan kontrol sehingga mereka melakukan hal-hal yang tidak pantas. Meskipun tampak normal, sikap semacam ini seharusnya dihindari.

Tidak peduli seberapa sibuk seorang ayah atau ibu, adalah tidak tepat untuk melakukan hal-hal yang akan menghasilkan sikap buruk pada anak-anak mereka. Terutama dalam tahap-tahap awal di mana anak-anak sedang dalam pengembangan karakter,  yang kelak akan menjadi bagian tak terpisahkan dengan kepribadian mereka.
Meskipun kadang-kadang hal signifikan dapat terjadi, seperti berteriak pada anak-anak jika mereka mengganggu orang tua mereka ketika sedang sibuk dianggap sebagai hal yang umum, sebagai bentuk disiplin pada anak-anak. Namun, menurut beberapa ilmuwan, melakukan hal tersebut justru dapat memberikan efek negatif pada anak-anak. Anak-anak mungkin merasa terasing, tidak diakui, dan sebagainya.
Oleh karena itu, sesibuk apapun orang tua, atau seberapa banyak stres yang mereka miliki, mereka harus mampu mengendalikan diri dan memperlakukan anak-anak mereka dengan cara yang seharusnya. Apa saja hal-hal yang harus dihindari? Berikut adalah beberapa di antaranya:

Jumat, 06 Februari 2015

Perjodohan Anak Dan Perang Pemikiran

Perjodohan Anak Dan Perang Pemikiran

Oleh ; Siti Aisyah Nurmi – Senin, 7 Zulqa'dah 1435 H / 1 September 2014 15:30 WIB
Belum lama ini ada berita, seorang wanita muda keturunan Bangladesh”berhasil” dibebaskan dari”tahanan” orangtuanya di Bangladesh dan kini kembali ke Inggris, negeri yang ia (wanita tersebut) menyebutnya sebagai ”home”.
Humayra Abedin, seorang dokter yang sedang belajar di Inggris, ditahan orangtuanya di rumah dan rumahsakit jiwa karena akan dipaksa menikah di Bangladesh. Orangtuanya memanggilnya pulang dari Inggris dengan dalih ibunya sakit keras, padahal maksud sebenarnya adalah tidak setuju dengan hubungan Humayra dengan seorang Hindu. Dan orangtuanya ingin menikahkan sang dokter (dengan paksa) di Bangladesh.
Tindakan pembebasan ini dimungkinkan oleh sebuah undang-undang Forced Marriage Act yang baru saja bulan lalu diberlakukan di Inggris untuk mencegah pernikahan paksa bagi penduduk Inggris Raya. Meskipun dokter Humayra bukan warga negara Inggris, ternyata Pengadilan Inggris mampu mempengaruhi pengadilan Bangladesh untuk memaksa orangtua dokter Humayra membawanya ke pengadilan dan kemudian menjemputnya dengan paksa dari tangan kedua orangtuanya di negerinya sendiri untuk dibawa ke Inggris.