TK-TPA AN-NAHL UNIT 067 BPS 2
BANNER
Selasa, 30 Juni 2015
Senin, 29 Juni 2015
Senin, 09 Februari 2015
Minggu, 08 Februari 2015
SIKAP YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN OLEH ORANG TUA
Merasa kesal pada anak-anak adalah hal yang lumrah selama
orang tua tidak berlebihan. Namun ada kalanya orang tua kehilangan kontrol
sehingga mereka melakukan hal-hal yang tidak pantas. Meskipun tampak normal,
sikap semacam ini seharusnya dihindari.
Tidak peduli seberapa sibuk seorang ayah atau ibu, adalah
tidak tepat untuk melakukan hal-hal yang akan menghasilkan sikap buruk pada
anak-anak mereka. Terutama dalam tahap-tahap awal di mana anak-anak sedang
dalam pengembangan karakter, yang kelak akan menjadi bagian tak
terpisahkan dengan kepribadian mereka.
Meskipun kadang-kadang hal signifikan dapat terjadi, seperti
berteriak pada anak-anak jika mereka mengganggu orang tua mereka ketika sedang
sibuk dianggap sebagai hal yang umum, sebagai bentuk disiplin pada anak-anak.
Namun, menurut beberapa ilmuwan, melakukan hal tersebut justru dapat memberikan
efek negatif pada anak-anak. Anak-anak mungkin merasa terasing, tidak diakui,
dan sebagainya.
Oleh karena itu, sesibuk apapun orang tua, atau seberapa
banyak stres yang mereka miliki, mereka harus mampu mengendalikan diri dan
memperlakukan anak-anak mereka dengan cara yang seharusnya. Apa saja hal-hal
yang harus dihindari? Berikut adalah beberapa di antaranya:
Jumat, 06 Februari 2015
Perjodohan Anak Dan Perang Pemikiran
Perjodohan Anak Dan Perang Pemikiran
Oleh ; Siti Aisyah Nurmi – Senin, 7 Zulqa'dah 1435 H / 1 September 2014 15:30 WIB
Belum lama ini ada berita, seorang wanita
muda keturunan Bangladesh”berhasil” dibebaskan dari”tahanan” orangtuanya
di Bangladesh dan kini kembali ke Inggris, negeri yang ia (wanita tersebut)
menyebutnya sebagai ”home”.
Humayra Abedin, seorang dokter yang sedang
belajar di Inggris, ditahan orangtuanya di rumah dan rumahsakit jiwa karena akan
dipaksa menikah di Bangladesh. Orangtuanya memanggilnya pulang dari Inggris
dengan dalih ibunya sakit keras, padahal maksud sebenarnya adalah tidak setuju
dengan hubungan Humayra dengan seorang Hindu. Dan orangtuanya ingin menikahkan
sang dokter (dengan paksa) di Bangladesh.
Tindakan pembebasan ini dimungkinkan oleh
sebuah undang-undang Forced Marriage Act yang baru saja
bulan lalu diberlakukan di Inggris untuk mencegah pernikahan paksa bagi
penduduk Inggris Raya. Meskipun dokter Humayra bukan warga negara Inggris,
ternyata Pengadilan Inggris mampu mempengaruhi pengadilan Bangladesh untuk
memaksa orangtua dokter Humayra membawanya ke pengadilan dan kemudian
menjemputnya dengan paksa dari tangan kedua orangtuanya di negerinya sendiri
untuk dibawa ke Inggris.
Langganan:
Postingan (Atom)